Minggu, 25 Maret 2012

rencana diatas rencana

Ini sebuah kisah nyata. Yang aku sendiri tak mampu untuk menghalaunya. Semoga dapat diambil hikmahnya.

Sebuah kisah tentang adik kecilku. walau aku tak ingin berlarut dalam kesedihan panjang tentang dia. Dengan mengingatnya membuat aku sadar tentang dunia fana. Tentang aktivitasku yang begitu padat. Dengan mengingatnya, membuat aku sadar bahwa aku akan menjadi seperti dia. Berada dialam barzah untuk menunggu episode perjalanan selanjutnya, alam akhirat.

Adik kecilku..ramah, pandai bergaul, pintar, memiliki banyak teman. IQ-nya mencapai 140. Begitu memahami perasaan orang, Diusianya yang masih 11 tahun berjalan. Pandai menulis puisi dan cerita. Terakhir kali saya membaca di buku hariannya banyak menceritakan ttg diri, teman dan keluarganya. Dan sampai saat ini saya terus mengumpulkan tulisan-tulisannya yang rencananya akan saya bukukan. Minimal untuk kenangan keluarga sendiri. Banyak orang kagum dengan karya dan tulisan yang ditulisnya. dan teman-temannya sendiri datang berbondong-bondong kerumah-sekitar 37 siswa-untuk meminta kenangan peninggalan adik.

Saya, punya rencana untuknya. demikian juga kedua orangtua saya. kami seakan berebut untuk menjadikan adik yang terbaik.masuk sekolah ini, les ditempat itu, kursus sempoa,dll. kami ingin yang terbaik untuknya.

Cita-citanya menjadi dokter. Terus saya katakan,'kalo mo jadi dokter, dokter yang hafizdhoh ya de?'. Saat itu dia tersenyum dan mengangguk. Saya selalu memotivasinya untuk menghafal al-quran. walau saya sendiri belum banyak hafal. Pesan terakhir yang sempat saya tulis untuknya:

Mencintai alllah dan rasul, rajin belajar dan menghafal alquran agar tenang hidupmu dan sukses.

Adik kecilku, hadir dalam jangka waktu yang sebentar. tapi cukup memberikan kesan. Entahlah, apakah dia hadir untuk memberi hidayah pada keluarga kami. Betapa aku sangat merindukannya. Biasanya ketika pergi, aku selau ingat unruk membelikan sesuatu untuknya. tapi semenjak dia tiada, aku berpikir, untuk siapa ya? aku membeli ini. Rasanya bahagia jika kita bisa menyenangkan hati orang yang kita cintai.

Baru kemarin kami melaksanakan i'tikaf bersama di Masjid alhikmah-mampang jaksel. kebetulan sebagai panitia, aku sering meninggalkan dia. tapi subhanallah.. dia mampu bergaul dengan peserta i'tikaf yang lain dengan mudah. dan justru malah banyakan temannya daripada saya .Dari anak-anak seusianya sampai orang dewasa dan orangtua. Bahkan dia yang selalu mengenalkan saya dengan peserta i'tikaf lain ditengah kesibukan saya sebagai panitia. Dipagi hari kami berolah raga. dan guru olah raganya adalah dia. adik kecilku yang manis dan lucu. bersama Bu Dewi, teman-teman IAIN, dll

Dalam kesendirian aku coba untuk berpikir dan berpikir. kerena memang bisa dibilang aku seorang pemikir. Ada rencana diatas rencana. Ada rencana yang memang diluar jangkauan kekuatan kita. dan hal ini benar-benar membuat kami semakin yakin akan pemilik alam semesta ini. Manusia boleh berencana, tapi tetap tidak boleh melupakan campur tangan Allah. Semuanya kita kembalikan kepada-Nya, agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak diridhoi-Nya. Sesungguhnya 'tidak ada masalah bagi orang-orang beriman, selama dia menyandarkan segalanya kepada Allah.'

Ada rencana diatas rencana. Dan ketika rencana atau target itu sudah tersusun rapi, terkadang manusia menjadi begitu percaya diri. Bahkan menjadi sombong dengan keberhasilannya. Dengan melupakan peran Allah. Bahwa usia, rezeki, nasib dan jodoh sudah ditentukan sejak kita dalam kandungan ibu.

Hendaklah kematian menjadi pelajaran. Dan memang banyak pelajaran yang kami dapatkan. Karena kami terlalu sayang pada adik. sehingga Allah menguji kami untuk mengambilnya, bahwa adik adalah milik Allah. Kisah abu thalhah, sedikit menguatkan aku. ketika anaknya meninggal dunia. Istrinya dengan sabar mengatakan kepada suaminya bahwa: Jika ada seseorang menitipkan barangnya di rumah kita. maka ketika orang itu datang untuk mengambilnya.Sudah seharusnya sikap kita mengembalikan barang tsb. suamiku, anak kita adalah titipan Allah, ketika Allah mengambilnya maka kita harus mengikhlaskannya.


Subhanallah.. kisah seorang istri yang sangat sabar.semoga Allah menetapkan kami dalam kesabaran yang tak bertepi. Amin


wallahu a'lam

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

free counters